Langsung ke konten utama

Makalah Perkembangan Psikis Manusia


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan manusia pasti mengalami gangguan yang datang dari kontak sosial maupun yang lain. Oleh karena itu, berbagai cara dilakukan oleh para ilmuwan, dan akhirnya membuahkan ilmu psikologi yang membahas kejiwaan manusia.
            Dalam psikologi ada banyak macam ilmu, salah satunya adalah psikologi perkembangan. Psikologi perkembangan merupakan suatu cabang ilmu psikologi yang membahas perkembangan kejiwaan manusia dari prenatal sampai orang tua.
            Makalah yang tersusun ini adalah mencakup pengertian psikologi perkembangan, objek psikologi perkembangan, ruang lingkup psikologi perkembangan dan tujuan psikologi perkembangan.
Dalam  rentang waktu  kehidupan itu manusia harus melalui berbagai macam masa seiring perkembangan usia mereka yaitu masa dari manusia itu lahir sampai manusia itu mati. Setiap masa memiliki tugas perkembangan  masing-masing yang berbeda antara masa yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, Masing-masing manusia dituntut untuk menyelesaikan setiap tugas di masa Perkembangannya serta mengetahui ciri dan karakteristik sesuai dengan tahapan masa yang dilaluinya dan rentang usia yang sudah ditentukan pada tiap masa tersebut.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1.      Apa Defenisi dan Konsep Psikologi Perkembangan?
2.      Apa saja ayat beserta terjemahannya yang berkenaan dengan Psikologi Perkembangan?
3.      Apa Kandungan ayat serta tata cara dalam konselingnya?


C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu:
1.      Mengetahui serta memahami Defenisi dan Konsep Psikologi Perkembangan.
2.      Mengetahui serta memahami ayat beserta terjemahannya yang berkenaan dengan Psikologi Perkembangan.
3.      Mengetahui serta memahami Kandungan ayat serta tata cara dalam konselingnya.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Perkembangan Psikologi
Psikologi perkembangan pada prinsipnya merupakan cabang dari psikologi. Psikologi sendiri merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu “psychology”. Istilah ini pada mulanya berasal dari kata dalam bahasa Yunani “psyche”, yang berarti roh, jiwa atau daya hidup, dan “logos” yang berarti Ilmu. Jadi, secara harfiah “psychology” berarti “ilmu jiwa.[1]
Sedangkan perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami individu atau organism menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (Maturation) yang berlangsung secara sitematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (Rohaniah).
Yang dimaksud dengan sistematis, progresif,  dan berkesinambungan adalah sebagai berikut:
1.      Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organism (fisik dan psikis) dan merupakan suatu kesatuan yang harmonis.
2.      Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan mendalam (meluas) baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis).
3.      Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berkangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau loncat-loncat.[2]
Menurut Reni Akbar Hawadi, perkembangan secara luas menunjuk pada secara keseluruhan proses perubahan dan potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan cirri-ciri yang baru. Dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep usia, yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian.[3]
Beberapa definisi Psikologi perkembangan menurut beberapa Ahli:
1.      Menurut Prof. Dr. F.J. Monks, Prof. Dr. A.M.P. knoers, dan Prof. Dr. Siti rahayu Haditoro dalam Psikologi Perkembangan adalah suatu Ilmu yang lebih mempersoalkan faktor-faktor umum yang mempengaruhi proses perkembangan (perubahan) yang terjadi dalam diri pribadi seseorang, dengan menitikberatkan pada relasi antara kepribadian dan perkembangan.
2.      Menurut Dra. Kartini Kartono dalam psikologi anak: psikologi perkembangan adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang dimulai dengan masa bayi, anak pemain, anak sekolah, masa remaja, sampai masa dewasa.
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan tersebut kiranya dapat diambil pemahaman yang lebih sederhana tentang pengertian Psikologi Perkembangan Yakni suatu cabang dari psikologi yang membahas tentang gejala-gejala jiwa seseorang, baik yang menyangkut perkembangan ataupun kemunduran perilaku seseorang sejak masa konsepsi hingga dewasa.[4]

B.     Objek Psikologi Perkembangan
Ilmu adalah kumpulan pengetahuan. Namun, tidak dapat dibalik bahwa kumpulan pengetahuan itu adalah ilmu. Kumpulan pengetahuan dapat disebut ilmu apabila memiliki syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang dimaksudkan adalah objek material dan objek formal.
Objek material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari, atau diselidiki atau suatu unsur  yang ditentukan, sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran. Objek material mencakup apa saja, baik hal-hal yang konkret (misalnya kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Gerungan merinci Objek material pada fakta-fakta, gejala-gejala, atau pokok-pokok  yang nyata dipelajari dan diselidiki oleh ilmu pengetahuan.[5]
Objek formal adalah cara memandang, meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prnsip yang digunakannya. Jadi sudut dari mana objek material itu disoroti disebut objek formal. Dengan demikian kita bisa menyimpulkan bahwa objek formallah yang membedakan antara ilmu yang satu dengan yang lain.[6]
Jadi intinya, objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagi person. Disamping itu para psikolog juga tertarik akan masalah sampai seberapa jauhkah perkembangan masyarakatnya.[7] Perkembangan pribadi manusia ini berlangsung sejak konsepsi sampai mati. Perkembangan yang dimaksud adalah proses tertentu yaitu proses yang terus menerus, dan proses yang menuju ke depan dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Istilah “perkembangan “ secara khusus diartikan sebagai perubahan-perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia

C.    Ruang Lingkup Psikologi Perkembangan
Jika dipahami secara cermat dari penjelasan pengertian tentang psikologi perkembangan sebagaimana telah dibicarakan di muka, maka dapatlah dimengerti tentang ruang lingkup dari pembahasan ilmu ini bahwa psikologi perkembangan merupakan:
1.      Cabang dari psikologi
2.      Objek pembahasannya ialah prilaku atau gejala jiwa seseorang
3.      Tahapannya dimulai dari masa konsepsi hingga masa dewasa
Psikologi perkembangan, yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua yang mencakup :
1.      Psikologi Anak (mencakup masa bayi)
Sejak bayi lahir sampai bayi berumur kira-kira 10 atau 15 hari. Dalam perkembangan manusia masa ini merupakan fase pemberhentian (Plateau stage) artinya masa tidak terjadi pertumbuhan/perkembangan. Ciri-ciri yang penting dari masa bayi baru lahir ini ialah:
a.       Periode ini merupakan masa perkembangan yang tersingkat dari seluruh periode perkembangan.
b.      Periode ini merupakan saat penyesuaian diri untuk kelangsungan hidup/ perkembangan janin.
c.       Periode ini ditandai dengan terhentinya perkembangan.
d.      Di akhir periode ini bila si bayi selamat maka merupakan awal perkembangan lebih lanjut.
Dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun disebut dengan masa bayi. Masa bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa ini diletakkan.
Setelah itu berlanjut dengan masa kanak-kanak. Awal masa kanak-kanak berlangsung dari dua sampai enam tahun. Masa ini dikatakan usia pra kelompok karena pada masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu masuk kelas 1 SD.
Kemudian akhir masa kanak-kanak atau masa anak sekolah berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjutnya Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek. Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk enerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk bersekolah.
2.      Psikologi Puber dan Addolesensi (psikologi pemuda)
Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih Karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Yaitu umur 11,0 atau 12,0 sampai umur 15,0 atau 16,0.
Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid yang pertama kali pada anak perempuan dan basah malam pada anak laki-laki. Ada empat perubahan tubuh yang utama pada masa puber, yaitu:
a.       Perubahan besarnya tubuh.
b.      Perubahan proporsi tubuh.
c.       Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.
d.      Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder.
3.      Psikologi Orang Dewasa
Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam masa khidupan, masa ini dibagi dalam 3 periode yaitu: Masa dewasa awal dari umur 21,0 sampai umur 40,0. Masa dewasa pertengahan, dari umur 40,0 sampai umur 60,0. dan masa akhir atau usia lanjut, dari umur 60,0 sampai mati.
Masa dewasa awal adalah masa pencaharian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas san penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Kemudian dilanjutkan dengan masa dewasa madya.
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai umur enam puluh tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain:
a.       Masa dewasa madya  merupakan periode yang ditakuti dilihat darin seluruh kehidupan manusia.
b.      Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru.
c.       Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).
d.      Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
4.      Psikologi Orang Tua.
Usia lanjut atau usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dri umur enam puluh tahun sampai mati, yang di tandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.[8]
Adapun gejala jiwa atau perilaku manusia dalam ruang lingkup lain, dibahas oleh psikolog-psikolog yang lebih bersifat khusus, yang secara ilmiah mendasarkan pada hasil penemuan-penemuan empiris antara lain:
a.       Psikologi belajar
b.      Psikologi industry
c.       Psikologi remaja
d.      Psikologi pendidikan
e.       Psikologi klinis
f.       Psikologi sosial
g.      Psikologi lingkungan
h.      Dan lain-lain.
Faedah praktis mempelajari psikologi perkembangan yang dapat dikemukakan disini antara lain:
a.       Untuk memahami garis besar, pola umum perkembangan, dan pertumbuhan anak pada tiap-tiap fasenya.
b.      Dapat memunculkan sikap senang bergaul dengan orang lain terutama anak-anak, remaja, dengan penuh perhatian kepada mereka baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
c.       Dapat mengarahkan seseorang untuk berbuat dan berperilaku yang selaras tingkat perkembangan orang lain.
d.      Khususnya bagi pendidik dapat memahami dan memberikan bimbingan kepada anak didiknya, sehingga proses pendidikan akan berjalan dengan sukses dalam mencapai tujuannya. [9]

D.    Tujuan Psikologi Perkembangan
Menurut Mussen, canger dan Kagan, dewasa ini psikologi perkembangan lebih menitikberatkan pada usaha-usaha mengetahui sebab-sebab yang melandasi terjadinya pertumbuhan dan perkembangan manusia, sehingga menimbulkan perubahan-perubahan. Oleh sebab itu tujuan psikologi perkembangan meliputi:
1.      Memberikan, mengukur dan menerangkan perubahan dalam tingkah laku serta kemampuan yang sedang berkembang sesuai dengan tingkat umur dan yang mempunyai ciri-ciri universal, dalam arti yang berlaku bagi anak-anak di mana saja dan dalam lingkungan sosial-budaya mana saja.
2.      Mempelajari perbedaan-perbedaan yang bersifat pribadi pada tahapan atau masa perkembangan tertentu.
3.      Mempelajari tingkah laku anak pada lingkungan tertentu yang menimbulkan reaksi yang berbeda.
4.      Mempelajari penyimpangan dari tingkah laku yang dialami seseorang, sepeti kenakalan-kenakalan, kelainan-kelainan dalam fungsionalitas inteleknya, dan lain-lain.
Sementara itu Elizabeth B. Hurlock menyebutkan enam tujuan psikologi perkembangan dewasa ini, yaitu:
1.      Menemukan perubahan-perubahan apakah yang terjadi pada usia yang umum dan yang khas dalam penampilan, perilaku, minat, dan tujuan dari masing-masing periode perkembangan.
2.      Menemukan kapan perubahan-perubahan itu terjadi.
3.      Menemukan sebab-sebabnya.
4.      Menemukan bagaimana perubahan itu mempengaruhi perilaku.
5.      Menemukan dapat atau tidaknya perubahan-perubahan itu diramalkan.
6.      Menemukan apakah perubahan itu bersifat individual atau universal.[10]

E.     Ayat dan Kandungan
1.      QS. An Nahl:70
tulisan arab alquran surat an nahl ayat 70
“Allah menciptakanmu, kemudian mewafatkanmu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Mahakuasa.” (QS. an-Nahl: 70)
Allah Ta’ala memberitahukan tentang perlakuan-Nya terhadap hamba-hamba-Nya, dan Dialah yang telah menciptakan mereka dari tiada, dan setelah itu Dia mematikan mereka. Ada sebagian dari mereka yang Dia biarkan hidup sampai usia tua, yang berada dalam keadan lemah, sebagaimana yank difirmankan oleh Allah Ta’ala yang artinya: “Allah, Dialah yang menciptakanmu dari kadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat,” dan ayat seterusnya. (QS. Ar-Ruum: 54)
Telah diriwayatkan dari `Ali ra, yang dimaksud dengan ardzalul `umur (umur yang paling lemah) adalah tujuh puluh lima tahun. Pada umur tersebut kekuatannya melemah, pikun, buruk hafalan, dan sedikit pengetahuan.
Oleh karena itu, Dia berfirman: likailaa ya’lama ya’lama ba’da ‘ilmin syai-an (“Supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang pernah diketahuinya.”) Maksudnya, setelah sebelumnya dia mengetahui, menjadi tidak mengetahui lagi sesuatu pun, yakni berupa kelemahan dan kepikunan. Oleh karena itu, ketika menafsirkan ayat ini, al-Bukhari meriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah pernah berdo’a: “Aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir, malas, masa tua, umur yang paling lemah, adzab kubur, fitnah Dajjal, fitnah kehidupan dan fitnah kematian.”

Kandungan QS. An-nahl (16): 78

2.      QS An Nahl : 78
وَ اللهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئاً وَ جَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَ الْأَبْصارَ وَ الْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur."
Kandungan ayat surah tersebut bahwa Allah SWT memberitahukan kepada manusia bahwa setiap manusia itu dilahirkan dari perut ibunya dalam keadaan tidak berilmu pengetahuan.Kemudian Allah SWT memberi manusia pendengaran, penglihatan, dan hati ( qalbu) sebagai alat untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Agar manusia sadar bahwa kesempurnaan fisik dan panca indera yang dimilikinya itu dapat dipergunakan untuk mengabdi kepada Allah SWT, sehingga mereka mau bersyukur kepada-Nya.
Maksud ayat ini adalah, Allah mengajari kalian apa yang sebelumnya tidak kalian ketahui, yaitu sesudah Allah mengeluarkan dari perut ibu kalian tanpa memahami dan mengetahi sesuatu apa pun. Allah mengkaruniakan kepada kalian akal untuk memahami dan membedakan antara yang baik dan yang buruk. Allah membuka mata kalian untuk melihat apa yang tidak kalian lihat sebelumnya, dan memberi kalian telinga untuk mendengar suara- suara sehingga sebagian dari kalian memahami perbincangan kalian, serta memberi kalian mata utuk melihat berbagai sosok, sehingga kalian dapat saling mengenal dan membedakan. وَالأفْئِدَةَ maksudnya adalah hati yang kalian gunakan untuk mengenal segala sesuatu, merekamnya dan memikirkannya sehingga kalian memahaminya.[11]
            Lafadz لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ  ‘’agar kamu bersyukur’’, maksudnya adalah kami berbuat demikian pada kalian, maka bersyukurlah kalian kepada Allah atas hal-hal yang dikaruniakan-Nya kepada kalian, bukan bersyukur kepada tuhan-tuhan dan tandingannya. Janganlah kalian menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah dalam bersyukur, karena Allah tidak memiliki sekutu dalam melimpahkan nikmat-nikmatnya kepada kalian.
Pada Q.S. An Nahl : 78 diterangkan bahwa manusia ketika dilahirkan pertama kali awalnya tidak mengerti apa-apa, dan kondisinya sangat lemah sehingga membutuhkan orang lain untuk menolongnya seperti dokter, bidan, perawat, dan orang tua kita. Pada ayat tersebut Allah menegaskan bahwa sejak manusia lahir telah dibekali tiga kemampuan dasar, yaitu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. Ketiga bekal tersebut agar manusia dapat mengembangkan sesuai dengan petunjuk Allah dalam Al Qur’an sehingga akan dapat menjadi manusia yang sempurna yang dapat mengemban  tugas sebagai khalifah di bumi dengan baik.[12]
Manusia akan menjadi beriman dan berilmu ketika mereka bisa belajar melalui tiga bekal tersebut sehingga dapat menangkap informasi-informasi di luar dirinya untuk dapat dikembangkan yaitu, membaca melalui penglihatan, mendengar melalui telinga, dan merasa melalui hati.
3.      QS Al Hajj: 5
يا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ في‏ رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْناكُمْ مِنْ تُرابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَ غَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَ نُقِرُّ فِي الْأَرْحامِ ما نَشاءُ إِلى‏ أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلاً ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَ مِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَ مِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلى‏ أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئاً وَ تَرَى الْأَرْضَ هامِدَةً فَإِذا أَنْزَلْنا عَلَيْهَا الْماءَ اهْتَزَّتْ وَ رَبَتْ وَ أَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ
Artinya:
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah..

Surah al-Hajj  Ayat 5 menjelaskan tentang proses penciptaan, kematian, dan kebangkitan setelah mati. Pertama, Kata (نطفة) artinya  setetes membasahi. Banyak versi yang menjelaskan makna Nudfah.  Al-marghi memakani dengan air laki-laki atau Mani. Dr.Nadiah Thayyarah. Berargumen, Istilah nuthfah juga disebut untuk air laki-laki dan air perempuan. Nuthfah ini menngandung spermatozoa pada lai-laki dan mengandung sel telur pada wanita. Rasulullah bersabda, “wahai Yahudi, dari kedua air manusia diciptakan, dari nuthfah laki-laki dan perempuan.”jadi air perempuan  juga bisa disebt dangan nuthfah, tetapi tidak disebut mani. Oleh sebab itu, mani haya disebut untuk laki-laki, dan tidak untuk perempuan.[13]
Kedua,  علقة berasal dari kata علق yang beberapa artinya yakni gumpalan darah yang membeku dan sesuatu yang bergantung atau berdempet di dinding rahim.,  Ketiga مضغه segumpal darah seukuran dapat dikunyah. Keempat , مخلّقة yag berarti penciptaan. Proses penciptaan yang berkelanjutan mulai peleburan, mendaging, sehingga membentuk janin yang sempurna dan menunggu masa kelahiran. Kelima  طفل yakni “anak kecil atau bayi”. Bentuk lafadz ini tungga. Walaupun redaksi ini ditunjukkan kepada jamak. Karena ayat ini menggamrkan setiap anak kecil yang beru lahir adalah ” Bayi”., Keenam   أرذل berasal dari kata رذل yang artinya sesuatu sesuatu yang hina atau rendah. Lafad ini dalam ayat cenderung berakma usia yang sangat tua dan sudah tidak memiliki produktifitas lagi. Ketujuh, هامدة bermakna suatu kondisi antara hidup dan mati. Kedelapan, زوج  dalam ayat ini bermakna aneka tumbuhan, atau pasangan. Pasangan-pasangan bagi tumbuhan.[14]
Ayat lima dapat dipahami dari dua sisi. Sisi Pertama yakni awal penciptaan, akhir dunia, dan peristiwa sesudanya (Kronologi penciptaan makhluk hidup, baik Tumbuhan, Hewan, ataupun manusia). salah satu yang diyakini bahwa manusia akan mati.  Dari mereka ada yang meninggal pada usia muda dan ada pula yang masih diberi kesempatan hidup hingga tua renta. Lalu, pada suatu masa yang tidak diketahui Ciptaan-Nya, Allah Akan membangkitkan mereka kembali dengan alam yang berbeda.
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Mahakuasa.
Allah Swt. mengingatkan (manusia) akan fase-fase yang telah dilaluinya dalam penciptaannya, dari suatu keadaan kepada keadaan yang lain. Asal mulanya manusia itu berasal dari tanah liat, kemudian dari air mani, kemudian menjadi 'alaqah, kemudian menjadi segumpal daging, kemudian menjadi tulang yang dilapisi dengan daging, lalu ditiupkan roh ke dalam tubuhnya.
Setelah itu ia dilahirkan dari perut ibunya dalam keadaan lemah, kecil, dan tidak berkekuatan. Kemudian menjadi besar sedikit demi sedikit hingga menjadi anak, setelah itu berusia balig dan masa puber, lalu menjadi pemuda. Inilah yang dimaksud dengan keadaan kuat sesudah lemah.
Al Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan, Allah menyebutkan tahapan-tahapan ini agar manusia mengambil pelajaran darinya. Tahapan lemah pertama adalah nutfah, atau bisa juga ketika manusia baru lahir dan memasuki masa kanak-kanak. Lalu kemudian, ia menjadikan setelah masa kelemahan itu, masa kekuatan, yaitu masa muda. Lalu setelahnya, manusia akan memasuki masa lemah yang kedua, yaitu masa tua.
Sedangkan Ibnu Katsir menyebutkan tahapan hidup manusia mulai dari tercipta menjadi tanah hingga akhirnya seseorang melemah kemampuan dan keinginannya, dan sifat-sifat fisik dan mentalnya berubah. Yang demikian itu adalah penciptaan Allah; Dia berkehendak dan berbuat kepada hamba-Nya dengan kehendak-Nya, dan Dia adalah Yang Maha Mengetahui, Yang Maha Berkehendak.


4.      Qs. Ar Rum:54
ٱللهُ الَّذي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفاً وَ شَيْبَةً يَخْلُقُ ما يَشاءُ وَ هُوَ الْعَليمُ الْقَديرُ
Artinya: Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
Allah subhanahu wata’ala menciptakan fase kuat bagi manusia, berada di antara dua fase kelemahan. Maka jika masa lemah yang pertama telah berlalu, maka seseorang akan menjalani masa kuatnya hingga sempurna perkembangannya sebagai seorang manusia, kemudian Allah kembalikan seseorang itu ke masa lemah, yaitu masa tua.
Dan masa kuat yang dimaksud di ayat ini adalah masa muda. Masa muda adalah masa di mana seorang manusia memiliki potensi dan tenaga, serta semangat yang amat menggebu. Ia juga adalah masa perkembangan menuju sempurna, hingga akhirnya Allah kembalikan jasad kita ke masa lemah setelahnya.
Kemudian mulailah berkurang dan menua, lalu menjadi manusia yang lanjut usia dan memasuki usia pikun; dan inilah yang dimaksud keadaan lemah sesudah kuat. Di fase ini seseorang mulai lemah keinginannya, gerak, dan kekuatannya; rambutnya putih beruban, sifat-sifat lahiriah dan batinnya berubah pula.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki', dari Fudail dan Yazid. Keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Fudail ibnu Marzuq, dari Atiyyah Al-Aufi yang mengatakan bahwa ia membacakan kepada Ibnu Umar firman Allah Swt.: Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat
itu lemah (kembali). (Ar-Rum: 54) Ibnu Umar membacakan pula firman-Nya: Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah(kembali). (Ar-Rum: 54)
Kemudian Ibnu Umar berkata, "Aku belajar dari Rasulullah Saw. ayat ini sebagaimana yang kamu bacakan kepadaku, dan aku menerimanya dari beliau sebagaimana aku menerimanya darimu."
Imam Abu Daud dan Imam Turmuzi meriwayatkannya pula yang dinilai oleh Imam Turmuzi sebagai hadis hasan, melalui hadis Fudail dengan sanad yang sama. Imam Abu Daud meriwayatkannya melalui hadis Abdullah ibnu Jabir, dari Atiyyah, dari Abu Sa'id dengan lafaz yang semisal.
5.      Qs Gafir: 67
هُوَ الَّذي خَلَقَكُمْ مِنْ تُرابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلاً ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا شُيُوخاً وَ مِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى مِنْ قَبْلُ وَ لِتَبْلُغُوا أَجَلاً مُسَمًّى وَ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

Artinya: Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).

Tafsir Ghafir Ayat 67 (versi Jalalain)
(Dialah Yang menciptakan kalian dari tanah) yang menciptakan bapak moyang kalian yaitu Nabi Adam dari tanah liat (kemudian dari setetes nuthfah) yakni air mani (sesudah itu dari segumpal darah) yakni dari kental (kemudian dikeluarkan-Nya kalian sebagai seorang anak) lafal Thiflan sekalipun bentuknya mufrad atau tunggal, bermakna jamak (kemudian) dibiarkan-Nya kalian hidup (supaya kalian sampai kepada masa dewasa) masa sempurnanya kekuatan kalian, yaitu di antara umur tiga puluh sampai dengan empat puluh tahun (kemudian -dibiarkan-Nya kalian hidup- sampai tua) dapat dibaca Syuyuukhan atau Syiyuukhan (di antara kalian ada yang diwafatkan sebelum itu) sebelum dewasa dan sebelum mencapai usia tua. Dia melakukan hal tersebut kepada kalian supaya kalian hidup (dan supaya kalian sampai pada ajal yang ditentukan) yakni waktu yang telah dibataskan bagi hidup kalian (dan supaya kalian memahami) bukti-bukti yang menunjukkan keesaan-Nya, kemudian kalian beriman kepada-Nya.
Tafsir dan Penjelasan Tambahan
Allahlah yang menciptakan kalian, wahai anak Adam, dari tanah. Dari tanah itu Dia menciptakan nutfah yang kemudian Dia ubah juga menjadi ‘alaqah. Setelah itu Dia mengeluarkan kalian dari perut ibu-ibu kalian dalam bentuk bayi. Selanjutnya, adakalanya Dia memanjangkan umur kalian, hingga mencapai kesempurnaan fisik dan daya pikir, atau memanjangkannya lagi hingga mencapai usia lanjut, dan adakalanya kalian dimatikan sebelum mencapai usia muda, atau tua. Allah menciptakan kalian dengan cara seperti itu agar kalian sampai pada suatu waktu tertentu, yaitu hari kebangkitan, dan agar kalian memikirkan hikmah dan pelajaran yang dapat dipetik dari penciptaan kalian melalui fase-fase seperti itu(1). (1) Pengertian nuthfah, ‘alaqah dan mudlghah yang terdapat dalam surat al-Sajdah: 7, 8 dan 9; al-Mu’minûn: 12, 13 dan 14; Ghâfir: 67; dan al-Hajj: 5, adalah sebagai berikut. Kata nuthfah mengandung beberapa arti, di antaranya adalah ‘sperma’. Bahkan, dalam ayat 37 surat al-Qiyâmah, pengertian kata nuthfah lebih sempit lagi: ‘bagian dari sperma’.
Ilmu pengetahuan modern membuktikan bahwa bagian dimaksud adalah spermatozoa yang terdapat di dalam sperma laki-laki. Spermatozoa itulah yang membuahi sel telur. Kata ‘alaqah, dari segi etimologi, mengandung arti ‘darah kental’ atau ‘darah encer yang berwarna sangat merah’. Tetapi, kalau dilihat dari perspektif ilmu pengetahuan, kata ‘alaqah berarti ‘sel-sel janin yang menempel pada dinding rahim setelah terjadi pembuahan spermatozoa terhadap ovum’. Sel-sel itu pada mulanya adalah satu, kemudian terpecah menjadi beberapa sel yang semakin lama semakin bertambah banyak, kemudian bergerak ke arah dinding rahim dan tenggelam, untuk selanjutnya menimbulkan pendarahan di sekitarnya.
Sedangkan kata mudlghah berarti janin yang telah melewati fase ‘alaqah, yaitu setelah sel-sel janin itu menempel dan menyebar pada dinding rahim secara acak dan diselimuti selaput. Fase mudlghah ini berlangsung beberapa pekan untuk selanjutnya memasuki fase ‘izham. Mudlghah itu sendiri, secara garis besar, terdiri atas sel-sel berbentuk manusia yang kelak menjadi janin, dan sel-sel yang tidak berbentuk manusia yang melapisi sel-sel pertama tadi. Sel-sel kedua ini bertugas melindungi bakal janin dan memberi suplai makanan. Terakhir, kata ‘izhâm berarti ‘tulang’. Akhir-akhir ini, dunia geneologi membuktikan bahwa pusat pembentukan tulang terdapat di lapisan tengah sel mudlghah, yaitu fase sebelum ‘izhâm. Dengan demikian, sel tulang mempunyai pusat pembentukan tersendiri yang terpisah dari sel-sel pembentukan otot.
6.      Qs. Yasin: 68
وَ مَنْ نُعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِي الْخَلْقِ أَفَلا يَعْقِلُونَ
Artinya:Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?



Tafsir Yasin Ayat 68 (versi Jalalain)
(Dan barang siapa yang Kami panjangkan umurnya) yaitu diperpanjang ajalnya (niscaya dia Kami kembalikan) menurut qiraat yang lain tidak dibaca Nunakkis-hu melainkan Nunkis-hu yang berasal dari Mashdar At-Tankiis, yakni mengembalikannya (kepada kejadiannya) sehingga setelah ia kuat dan muda lalu menjadi tua dan lemah kembali. (Maka apakah mereka tidak memikirkan?) bahwasanya Dzat Yang Maha Kuasa memperbuat demikian, berkuasa pula untuk membangkitkan hidup kembali, oleh karenanya mereka lalu mau beriman kepada-Nya. Menurut qiraat yang lain lafal Ya’qiluuna dibaca Ta’qiluuna dengan memakai huruf Ta.
Tafsir dan Penjelasan Tambahan
Barangsiapa yang Kami panjangkan usianya, Kami akan mengembalikannya dari kuat menjadi lemah. Tidakkah mereka berpikir akan kekuasaan Kami melakukan hal itu sehingga mereka menyadari bahwa dunia ini hanyalah ediaman yang fana dan akhirat merupakan tempat yang abadi?(1). (1) Hal itu terjadi karena kehidupan manusia mengalami tiga fase, yaitu fase pertumbuhan, fase kematangan dan fase atrofi atau penyusutan. Seseorang akan memasuki masa tua ketika pada dirinya mulai terjadi penyusutan parenkim di ginjal, jantung, kelenjar gondok dan pankreas. Itu semua mempunyai peranan dalam membuat seluruh tubuh menjadi lemah. Pembuluh nadi pun, saat itu, mulai mengalami pengerasan dan penyusutan.
Dengan demikian, darah yang mengalir ke seluruh bagian tubuh pun berkurang. Akibatnya tubuh menjadi semakin lemah. Di antara penyebab ketuaan lainnya adalah bahwa daya perusak lebih kuat daripada daya pembangun (metabolisme) tubuh. Hal itu dimungkinkan karena semua sel pada tubuh mengalami perubahan terus menerus, kecuali sel otak dan urat saraf tulang belakang yang tidak pernah mengalami perubahan sepanjang hidup. Jika jumlah sel baru sama dengan jumlah sel yang mati, maka tidak akan terjadi apa-apa pada tubuh.
Tetapi jika jumlah sel yang mati lebih banyak daripada sel baru pada bagian tubuh mana saja, maka bagian tubuh itu akan mengalami penyusutan. Atas dasar itu, semakin bertambah usia seseorang, jumlah selnya yang mati pun bertambah banyak. Pada gilirannya akan terjadi penambahan degradasi sel yang mengakibatkan penyusutan secara umum.
Jumlah pertambahan sel-sel baru itu sendiri berbeda dari satu jaringan ke jaringan lain. Jaringan yang tampak, seperti kulit yang menyelimuti tubuh dan selaput dalam saluran pencernaan serta saluran-saluran kelenjar mengalami penyusutan lebih banyak seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Dan itu merupakan penyebab langsung terjadinya ketuaan.

F.      Model Pendekatan Konseling dalam Perkembangan Psikis Manusia
Model pendekatan psikologi dalam perkembangan manusia yang dapat diketahui :[15]
1.      Pendekatan Melalui Cross Sectional
Yang dimaksud dengan pendekatan cross sectional adalah sebuah pendekatan yang dipakai untuk melakukan sebuah penelitian terhadap beberapa kelompok atau jumlah anak dalam jangka waktu yang cukup singkat.
Pendekatan ini  dilakukan bagi tingkatan kelompok orang dari usia yang berbeda-beda. Kelompok – tersebut berbeda bila dibandingkan dalam hal variable terikat, seperti IQ, memori, relasi teman sebaya, kedekatan bersama orang tua, perubahan hormone, dan lain sebagainya.
Keuntungan terpenting dalam pendekatan ini adalah  para peneliti tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk menunggu mengetahui setiap individu tumbuh.
Dan sisi kelemahannya adalah  tidak memberikan informasi tentang bagaimana seorang individu berubah atau tentang stabilitas karakteristiknya. Model lain seperti contoh pendekatan holistik dalam psikologi.
2.      Pendekatan Longitudinal
Salah satu contoh model pendekatan psikologi dalam perkembangan manusia yaitu pendekatan longitudinal. Merupakan pendekatan dalam penelitian yang dilakukan dengan cara menyelidiki anak dalam kurun waktu yang lama, seperti mengamati seseorang anak selama masa perkembangan mulai dari kanak – kanak sampai usia remaja. Beberapa macam pendekatan dalam psikologi dan kelebihan dan kelemahannya antara lain:
a.       Contoh lebih sedikit, sehingga memungkinkan untuk melakukan analisa terhadap pertumbuhan dan perkembangan setiap orang.
b.      Mengetahui gangguan dan hambatan dalam perkembangan, baik secara pribadi maupu dalam kelompok.
c.       Memungkinkan melakukan analisa terhadap hubungan terhadap proses pertumbuhan, baik aspek kematangan serta pengalaman seseorang, karena data yang didapat dari anak yang sama.
d.      Menganalisa efek dari lingkungan terhadap perubahan tingkah laku dan kepribadian seseorang.
Sedangkan kelemahannya adalah :
a.       Memerlukan waktu yang yang lama dan biaya yang besar.
b.      Memerlukan jumlah peneliti yang tidak sedikit yang berpengalaman berbeda.
c.       Bisa jadi terjadi hambatan pada saat penelitian seperti pasien yang pindah lokasi atau meninggal dunia.
3.      Pendekatan Sekuensial Kombinasi
Yaitu sebuah pendekatan antara kros-sektional dan pendekatan longitudinal. Pendekatan ini mulai dengan studi kros-sektional yang mencakup individu dari usia yang berbeda – beda. Jangka waktunya bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah pengukuran awal.
Individu yang sama akan diuji lagi dan ini merupakan aspek dari longitudinal. Kelompok baru pada masing-masing tingkat ditambahkan pada waktu berikutnya untuk mengontrol perubahan yang gugur dari studi atau penelitian.
Pendekatan sekuensial ini sangat berguna, khususnya dalam menguji pengaruh yang kotor. Beberapa model pendekatan psikologi dalam pengembangan diri secara umum.
4.      Pendekatan Cross Cultural
Model pendekatan psikologi dalam perkembangan manusia selanjutnya adalah pendekatan cross cultural yaitu suatu pendekatan dalam penelitian yang mempertimbangkan faktor lingkungan atau kebudayaan yang berpengaruh terhadap perkembangan anak.
Sebuah pendekatan yang dilakukan terhadap kelompok-kelompok yang berbeda latar belakang kebudayaanya, baik melalui percobaan, maupun tes dengan pengumpulan data seperti observasi,wawancara dan pengumpulan data lainya. Dimana data tersebut untuk diolah dan dianalisa persamaan dan letak perbedaannya.
Dengan demikian pendekatan lintas-budaya (cross-cultural) menganalisa urutan-urutan dalam perkembangan, tahapan dalam perkembangan. Serta apakah norma yang universal berlaku pada suatu kelompok keturunan tertentu, dapat diselidiki dengan latar belakang budaya yang  berbeda. Contoh berikut ini pendekatan kognitif dalam bimbingan konselingdan penjelasannya.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Psikologi perkembangan menurut Islam memiliki kesamaan objek studi dengan psikologi perkembangan pada umumnya, yaitu proses pertumbuhan dan perubahan manusia. jika psikologi perkembangan membatasi penelitiannya dari konsepsi sampai kematian, maka melalui studi literatur keagamaan, dapat memperluas ruang lingkup penelitiannya pada kehidupan yang bersifat transedental, termasuk kehidupan setelah mati.
Juga secara fundamental memandang manusia sesuai dengan citranya sebagai khalifah Allah di muka bumi, seperti yang diterangkan dalam Alquran dan hadist. Jadi psikologi perkembangan menurut Islam merupakan kajian atas proses pertumbuhan dan perubahan manusia yang menjadikan Alquran dan Hadist sebagai landasan berpikirnya.
Seiring berjalannya waktu kehidupan, manusia selalu mengalami perkembangan. Baik fisik maupun spiritual. Perkembangan  fisik itu sendiri di tandai dengan bertambah dan berkembangnya sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ tubuh, serta sistem tubuh manusia. Sedangkan perkembangan spiritual di tandai dengan berkembangnya emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.

B.     Saran
Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari masih ada kekurangan baik materi maupun penulisan. Jadi kami menyarankan agar pembaca makalah ini membaca referensi dari buku-buku lain untuk melengkapi atau menambah pengetahuan di bidang psikologi perkembangan manusia. Saran dari semua pihak akan kami kumpulkan untuk memberi semangat dan acuan dalam penulisan makalah kami yang selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Al Quran Terjemahan
Ahmadi, Abu dan Shaleh Munawar, Psikologi Perkembangan Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005.
Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007.
Muchow, H.H. jugend und Zeitsgest. Hamburg: Rowoholt: 1962.
Sastropoetro, Pendapat publik, Pendapat Umum, dan Disiplin dalam Pendapat Khalayak dalam Komunikasi Sosial, Bandung: Remadja Karya, 1987.
Sobur, Alex, Psikologi umum, Bandung: Pustaka Setia, 2003.
Yusuf, Syamsu LN, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005.
Thalib Syamsu Bachri, Psikologi pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif,Jakarta : Kencana Prenadamedia Group, 2010.
http://radiefwisnu.blogspot.com/2012/08/psikologi-perkembangan-menurut-islam.html



[1] Desmita, Psikologi Perkembangan (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007), 1.
[2] Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), 15.
[3] Desmita, Op.Cit., 4.
[4] Abu Ahmadi dan Munawar Shaleh, Psikologi Perkembangan (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), 3-4.
[5] Komunikasi Sosial (Bandung: Remadja Karya, 1987), 117.
[6] Alex Sobur, Psikologi umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2003), 40-41.
[7] Muchow, H.H. jugend und Zeitsgest. Hamburg: Rowoholt: 1962.
[8] Ibid
[9] Abu Ahmadi dan Munawar Shaleh, Psikologi Perkembangan (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), 8-9.
[10] Desmita, Psikologi Perkembangan (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007), 10.
[11] Margiono, dkk, Pendidikan Agama Islam 1, Jakarta: Yudhistira, 2007, h.12
[12] Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari (16), Jakarta:Pustaka Azzam, 2009, h.248-249
[13] Thayyarah, Nadiah,Buku Pintar Sains dalam al-Qur’an mengerti Mu’jizat ilmiah Firman Allah, terj. Arifin, M.Zaenal, (Jakarta: Zaman, 2013) hal.187.
[14]  Shihab. M. Quraish,Tafsir al-Mishbah Pesan, kesan, dan Keserasian al-Qur’an,(Jakarta: Lentera Hati, 2002, vol. 8), h. 156-158. Lihat juga pada Bakr, Abu Bahru. Terjemahtafsir al-Maraghi, (Semarang: PT. Karya Putra Toha, 1993 vol 17),h.148-149
[15] Syamsul Bachri Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif (Jakarta : Kencana Prenadamedia Group,2010),41.

Komentar

  1. Promo Fans^^poker :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Perlawanan bangsa Indonesia terhadap Kolonialisme dan Imperialisme bansga eropa di Nusantara

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Kedatangan bangsa barat (Portugis, Inggris, dan Belanda) di wilayah Indonesia, yang diikuti dengan penguasaan terhadap wilayah-wilayah di Indonesia dalam periode tertentu ternyata menimbulkan reaksi dari rakyat Indonesia. Reaksi tersebut bentuknya bermacam-macam, tetapi pada pokoknya hanya dua, yaitu kerjasama dan perlawanan. Kerjasama kebanyakan dilakukan bilamana rakyat Indonesia baik secara individu maupun kelompok ingin mendapatkan kekuasaan, sebaliknya perlawanan dilakukan bila bangsa barat tersebut berusaha mengambil alih aset yang dimilikinya, apakah itu berbentuk tempat berdagang, bertani atau berkuasa. Selain itu perlawanan juga dilakukan rakyat Indonesia terhadap bangsa Barat yang disebabkan bangsa-bangsa tersebut berusaha memaksakan kehendaknya dengan cara ingin memperluas kekuasaannya di Indonesia sambil merampas hak-hak tradisional kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Perlawanan rakyat Indonesia terhadap ...

Makalah Hukum Administrasi negara (HAN)

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Dalam cabang ilmu hukum, ada beberapa istilah yang digunakan untuk menyebut Hukum Administrasi Negara. Misalnya ada yang menggunakan istilah Hukum Tata Pemerintahan, dan ada juga yang menggunakan istilah Hukum Tata Usaha Negara. Meskipun dalam ruang penyebutan istilah yang berbeda, namun dalam perkembangan selanjutnya pemakaian istilah untuk bidang ilmu hukum ini diganti lagi menjadi istilah Hukum Administrasi Negara, setelah sebelumnya sempat menggunakan istilah Hukum Tata Pemerintahan pada tahun 1972 atas dasar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 30 Desember 1972 Nomor 198/U/1972 tentang pedoman kurikulum minimal. Hukum Administrasi Negara ini menguji hubungan hukum istimewa yang diadakan dan yang memungkinkan para pejabat administrasi Negara melakukan tugas istimewa mereka (definisi Logemann). Administrasi Negara diberi tugas mengatur kepentingan umum, misalnya kesehatan masyarakat, ...

Makalah 10 Tantangan Masa Depan (Administrasi Pembangunan)

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Perkembangan dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat seperti yang apat disaksikan dewasa ini, telah menyebabkan terjadinya berbagai perubahan besar menyangkut aktivitas kehidupan manusia. Perkembangan dan perubahan aktivitas manusia dan masyarakat suatu negara menuntut Pemerintah suatu negara untuk memiliki kualitas dan kemampuan mengatur dan melayani kebutuhan, harapan dan tuntutan yang semakin lama semakin kritis dan semakin besar dan kompleks. Sejalan dengan perkembangan tersebut, dimana negara negara di dunia semakin menglobal seolah tanpa batas menyebabkan administrasi negara harus mampu untuk dapat mengimbangi berbagai tuntutan dan kebutuhan untuk mengatasi dan mengantisipasi perubahan yang sangat cepat tersebut. Tidak hanya peningkatan aspek praktis yang perlu diperhatikan, tetapi hal yang berkaitan dengan aspek teoritis dan ilmiah perlu juga mengadaptasi perhatian. Berkaitan dengan persoala...